Pages

Rekomendasi

Rabu, 19 Oktober 2011

Marah & Terharu

Q gtw,,, apa hari ini Q emang dihruzkan mnangis...
gara2 orang tua yang menyebalkan itu,, rsanya pengen marah...
pengen rasanya meneriakinya...
"Siapa sih kamuu..!!!"
"Kenapa mesti ikut campur, n usill...?!?!?!"
"suka suka aQ, ngapain komentar2 bgtuu..."
"aQ suka ini, ngapain KAMU PROTESS...!!!"

haaasssshh...!!! benar2 mnyebalkan,,,
dan cuma bisa Q pendam dalam hatii...
emang dari duluu aQ ga suka ma orang ituu...
wakil rakyat macam apa kau...
kerjanya bgtu... ngajarin yang ga bener...
ngomong aja pintr... emang selalu orang seperti dy cuma bisa ngomong.. dasar POLITIKUS rakuuss...!!!
dari duluuu Q emang dah benci banget ma tuh orang...
hari ini kau buat aQ benci untuk kesekian kalinya...
GA AKAN PERNAH AQ PEDULI LAGI AMA USER YANG KAYAK BEGITUU....!!!
Kalaupun kmu ga dateng,,, KITA GAG AKAN RUGIII....!!!

*huuuufth cuma bisa marah dalam hatii...
mentok2 akhirnya nangis sendirii...
dongkoooooooooolll rasanya... T___T
ya Allaaah... Astaghfirullah...
sabarkanlah dirikuu...
ampuni kesalahanQ... T__T

*nangis deh akhirnya d kamar mandii... T___T

--------------->>

mengalihkan rasa marah Q, akhirnya Q pergi ksuatu tmpat,,
krumah bosQ... bwt nukerin STNK yang ketuker...

sepulangnya, Q rasanya pengen nangis lagii...
tapi bukan karena marah sperti yang sebelumnya...
n akhirnya Q emang bneran nangisss...
malem ni bner2 Q lewatin bwt nangiiisss...

kali ini yang aQ rasain rasa "TERHARU"
terharu karena seseorang yang udah banyak banget bantuin aQ
peduli ma Q, orang yang paling baiiik banget, pengertian,,

Q gtw, alesan dy mnjemin mtornya bwt aQ bwa pulang itu knpa?
apa dy ngerasa kasihan krna stiap hari aQ sllu 'ngontel' sepeda..
atau gimana... *Q sndiri ga ngertii.. T_T yah jadi terharu lagi nih..

Dy juga bilang sruh ganti sadel sepedaQ yang rupanya udah ga ngebentuk lagi.. alias udah ancuuurr.. hehehe... ya ampun emang bener2 memalukan tampilan sepedaQ ituu... atau mungkin karena ini dy mnjemin mtornya bwt aQ bwa pulang.. T_T ya allah balaslah kebaikannya dengan kebaikan yang berlipat ganda dariMU ya Allah... berikan dy kbahagiaan yang berlipat dariMU,,, dan terimakasih Engkau telah mempertemukanQ dengan orang yang sebaik dy,, dengan bos yang sebaik dy... ya Allah kabulkanlah do'aQ yang tadi...

Amiiiiinn....

Jumat, 14 Oktober 2011

Sikap Individu dalam Kelompok : INDIVIDUALIS

Seorang individualis biasanya adalah seorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Berani melakukan segala sesuatunya sendiri adalah bukti tingkat kepercayaan diri mereka yang begitu tinggi. Kuncinya adalah bukan menyudutkan para individualis ini tapi tahu dimana menempatkan mereka. Tempatkanlah mereka dalam suatu bidang kerja spesifik yang tidak mengharuskan mereka bekerja sama dengan anggota tim lainnya. Bidang kerja spesifik ini dapat berupa pembuatan proposal kerja sama sampai kepada dealing dengan client. Para individualis ini biasanya memiliki tingkat kinerja yang di atas rata-rata ketimbang anggota lainnya karena motivasi dan ambisi mereka untuk selalu lebih hebat daripada yang lainnya.

Tipe Pelaku Individualistis adalah orang-orang yang yakin akan diri sendiri dan sangat mandiri. Mereka orang-orang yang pendiam dan realistis, sangat rasional, dan sangat tegas. Mereka memelihara individualisme mereka dan senang menerapkan kemampuan mereka pada tugas-tugas baru. Namun mereka juga adalah orang-orang yang sangat spontan dan impulsif yang suka mengikuti inspirasi sekonyong-konyong mereka. Tipe Pelaku Individualistis adalah para pemerhati yang baik dan tajam yang menyerap segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka. Mereka tidak terlalu menyukai kewajiban; namun jika Anda memberi mereka ruang, mereka adalah orang-orang yang sesungguhnya tidak rumit, mudah bergaul, dan periang.

Satu hal yang perlu diketahui bahwa seorang individualis tidak pernah cocok bekerja dalam tim, tapi bukan berarti mereka tidak cocok menjadi bawahan atau bahkan pemimpin. Faktanya mereka biasa melakukan segala sesuatunya sendiri dan sangat yakin dengan hasil kerja mereka. Ketika ada orang lain yang ditugaskan untuk membantu mereka, para individualis ini cenderung menganggapnya sebagai ‘penghalang’ saja.

Sebagai bawahan, pemimpin akan mendapatkan kinerja yang sangat optimal dari seorang individu. Dan sebagai seorang pemimpin, bawahan akan mendapatkan seorang pemimpin yang berapi-api yang senantiasa mengarahkan bawahannya untuk mencapai ‘kesempurnaan’ dalam bekerja.

Kekurangan

  • Memiliki interaksi sosial yang rendah di lingkungan kerja
  • Cenderung tertutup
  • Melihat dunia dari sudut pandang mereka sendiri.
  • Melakukan segala sesuatunya seolah seperti apa yang mereka inginkan
  • Tidak cocok untuk bekerja dalam tim
  • Menganggap mereka yang membantunya sebagai penghalang/penghambat kerjanya.

Kelebihan

  • Memiliki tingkat percaya diri yang tinggi
  • Memiliki standar kerja yang tinggi
  • Yakin akan kemampuan yang dimilikinya
  • Mencari kesempurnaan dalam bekerja

Jenis Pekerjaan Seorang Individualis

  1. Programmer
  2. Network Administrator.
  3. Web Development / Web Master
  4. Pelukis
  5. Desainer
  6. Conductor
  7. Supir
  8. Buruh Pabrik
  9. Jurnalis (Pembuat Berita)
  10. Kataloger
  11. Klasifier

Dinamika Kelompok2

ü Teori Pembentukan Kelompok

1. Teori Kedekatan (Propinquity Theory)

Theory ini melihat segi kedekatan (proximity) dalam pengertian spasial dan geografis. Teori Kedekatan ini menganggap sesorang berhubungan dengan orang-orang lain disebabkan kedekatan ruang dan daerah. Secara kritis pendekatan ini hanya melihat permukaan dari gejala berkelompok tersebut dan kurang melihat kompleksitas hubungan dan interaksi yang terjadi dalam kelompok tersebut.

2. Teori Interaksi (Interaction Theory)

Homans mendasarkan teorinya pada aktivitas-aktivitas, interaksi interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan dan emosi). Ketiga elemen tersebut satu dengan yang lainnya saling berhubungan secara langsung ketiga elemen tersebut dijelaskan oleh Miftah Thoha dalam Yusuf (1988:71) adalah sebagai berikut:

a. Semakin banyak aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain (shared) semakin beraneka interaksi-interaksinya dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.

b. Semakin banyak interaksi diantara orangf-orang maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain.

c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain maka semakin banyak sentimen seseorang di pahami oleh orang lain maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.

3. Teori Keseimbangan (Balance Theory)

Teori ini menjelaskan bahwa seseorang tertarik pada orang lain berdasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu dengan yang lain. Newcomb menekankan aspek-aspek psikologis sebagai faktor dominan dalam proses pembentukan kelompok dan berlawanan dengan pendekatan teori kedekatan yang telah diuraikan sebelumnya.

4. Teori alasan Praktis (Practical Theory)

Menurut teori ini kelompok tersebut cenderung memberikan kepuasan kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari orang yang berkelompok. Letak nilai praktis dari teori ini disebabkan oleh alsan-alasan tertentu. Misalnya, alasan ekonomi, status sosial, keamanan, politis dan alasan sosial lainnya.

ü Persoalan dalam Dinamika Kelompok

Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kohesi/persatuan

Dalam persoalan kohesi akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok, seperti proses pengelompokkan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok dan sebagainya.

b. Motif/dorongan

Persoalan motif ini berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok, seperti kesatuan berkelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok, dan sebagainya.

c. Struktur

Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokkan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota, pembagian tugas, dan sebagainya.

d. Pimpinan

Persoalan pimpinan tidak kalah pentingnya pada kehidupan berkelompok, hal ini terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, system kepemimpinan, dan sebagainya.

e. Perkembangan Kelompok

Persoalan perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya, dan ini terlihat pada perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada pada kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya.

ü Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok

Berbagai pihak telah menyadari betapa pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena beberapa alasan berikut:

a. Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat

b. Idividu tidak dapat pula bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya

c. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Hal itu bisa terjadi apabila dalam kelompok kecil.

d. Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga social dapat bekerja lebih efektif.

e. Semakin banyak diakui manfaat dari penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok.

ü Pendekatan-Pendekatan Dinamika Kelompok

1. Pendekatan oleh Bales dan Homans

Pendekatan ini mendasarkan diri pada konsep adanya aksi, intraksi dan situasi yang ada dalam suatu kelompok. Selanjutnya Homans menambahkan, dengan adanya interaksi dalam kelompok maka kelompok yang bersangkutan merupakan system interdependensi, dengan sifat-sifat:

a. Adanya stratifikasi kedudukan warga

b. Adanya diferensiasi dalam hubungannya dan pengaruh antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain

c. Adanya perkembangan pada system intern kelompok yang diakibatkan adanya pengaruh faktor-faktor dari luar kelompok

2. Pendekatan oleh Stogdill

Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal. Selanjutnya Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi yang terorganisir ialah suatu kelompok yang tiap-tiap mendapat tanggungan dalam hubungannya dengan pembagian tugas untuk mencapai kerjasama dalam kelompok.

3. Pendekatan dari Ahli Psycho Analysis oleh Sigmund Freud dan Scheidlinger

Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional sangat memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Beliau mengungap betapa kelompok akan dapat berbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antaranggota kelompok. Demikian pula emosional yang sama akan menjadi tenaga pemersatu dalam kelompok sehingga kelompok tersebut semakin kukuh. Sementara itu, Sigmund Freud berpendapat bahwa di dalam setiap kelompok perlu adanya cohesiveness/kesatuan kelompok, agar kelompok tersebut dapat bertahan lama dan berkembang. Beliau mengungkapkan pula kesatuan kelompok hanya dapat diwujudkan apabila tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota satu dengan anggota yang lain.

4. Pendekatan dari Yennings dan Moreno

Pendekatan ini sebenarnya menggunakan konsepsi dari metode sosiometri, yang sangat cocok diterapkan dalam kelompok. Yennings mengemukakan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap anggota kelompok yang lain dalam rangka pembentukkan ikatan kelompok.

Moreno dengan sosiometrinya berhasil membedakan psikhe group dan socio group

a. Psikhe group artinya suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipati antar anggota.

b. Socio group artinya suatu kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.

Dalam hubungannya dengan Psikhe group dan socio group, Yennings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancer apabila pembentukkan socio group disesuaikan dengan psikhe group, dengan memperhatikan faktor-faktor efisiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.