Perancangan
ruang sebuah perpustakaan untuk kalangan muda membutuhkan pengetahuan dan
ketrampilan khusus. Namun yang terpenting adalah pengetahuan tentang perilaku
dan kebutuhan informasi yang disertai dengan kecintaan untuk anak-anak dan
remaja. Pengertian dari remaja itu sendiri menurut Fryndenberg dan Lewis dalam
Boon, 2003 adalah “periode waktu perkembangan psikologis diantara masa puber
dan dewasa”.
Perpustakaan
umum kini telah banyak berubah, dimana mereka kini semakin banyak mengambil
tugas sosial dalam pendidikan dan peran tradisional mereka sebagai gudang
informasi yang berkembangang pesat. Persepsi perpustakaan umum sebagai
repositori buku dan persepsi mengenai pustakawan sebagai penjaga buku telah
lama hilang. Hal yang perlu diperhatikan dan tidak kalah pentingnya yaitu
ketika merancang sebuah ruang perpustakaan khususnya perpustakaan untuk
anak-anak dan remaja. Banyak hal yang
perlu dipertanyakan dan dipikirkan dalam merancang sebuah perpustakaan bagi
anak-anak dan remaja. Mengenai fasilitas dari sebuah perpustakaan, pertanyaan
yang diajukan mungkin boleh sama namun, untuk jawaban masing-masing individu /
pengguna dapat sangat beragam dan tergantung pada pengetahuan lokal, keahlian
serta kebutuhan informasi si penggunanya. Perpustakaan untuk kalangan muda
harus dapat menjadi “tempat yang nyaman dan mudah di akses, yang produktif dan
dapat memberikan kepuasan” Cochran dan Gisofi dalam Boon.
Untuk Siapa Perancangan Ruang Ini?
Berfokus pada siapa yang akan
menjadi pengguna perpustakaan kita, yang terkait dalam proses penentuan
bagaimana memulai dan merancang ruang bacaan yang akan digunakan :
·
Jika ruang ditujukan bagi anak-anak,
bagaimana cara mereka menggunakan ruang ini?.
Oleh karena itu penting juga untuk merancang perpustakaan yang sesuai
dengan sifat alami anak yang selalu ingin tahu dan fasilitas yang mendukung
dalam mengembangkan sifat eksploratif yang dimiliki anak.
·
Jika fokus pengguna pada remaja, maka
bagaimana mereka menggunakan ruangan tersebut?
·
Jika fokus pengguna pada keduanya, maka
bagaimana kita dapat mengatur dan merancang sebuah perpustakaan sehingga kedua
kelompok ini dapat berbagi secara baik dan efektif?
Pada tahap
persiapan desain sebuah perpustakaan, hal-hal penting yang perlu diperhatikan
dan dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Lihatlah
kebutuhan anak-anak dan remaja. Sandlian dalam Boon memberikan perssepsi bahwa
anak-anak memiliki rasa keingintahuan dan kepercayaan yang besar, dimana mereka
membutuhkan lingkungan yang penuh dengan kasih sayang, dan berbagi cinta. Tempat
dimana mereka bisa berlatih pemahaman, pengetahuan melalui pembelajaran yang
efektif.
2. Mempelajari
mengenai bagaimana pemanfaatan ruang bagi anak-anak dan remaja, terutama dalam
lingkungan perpustakaan. Gender merupakan permasalahan uang sangat penting.
Apakah perpustakaan ini akan digunakan oleh anak laki-laki atau perempuan ? Hal
ini penting untuk mengetahui bagaimana perbedaan pemanfaatan ruang bagi anak
laki-laki dan perempuan. “Perbedaan anak laki-laki dan perempuan adalah fisik,
perilaku, dan kognitif” (Boon, 2003). Anak laki-laki cenderung mandiri dan
ingin belajar atau bekerja sendirian. Sedangkan anak perempuan cenderung lebih
suka bekerja dalam kelompok dan mengandalkan satu sama lain dalam menghimpun informasi
dan data pendukung.
APA YANG MENJADI
VISI KITA ?
Visualisasikan
bagaimana ruang yang terbaik dan sesuai dengan apa yang diimpikan, tepat bagi
anak-anak dan remaja.
Pertama, kita
tidak usah berfikir akan keterbatasan yang dimiliki perpustakaan kita saat ini.
Kita hanya perlu memikirkan, memimpikannya, dan menciptakannya. Brainstorm semua kemungkinan yang ada
seperti: kegiatan, space, sikap yang
terbaik dalam melayani pengguna dan jadikan itu sebagai pelayanan yang terbaik
yang disediakan perpustakaan. Untuk semua batas yang tidak memungkinkan untuk
direalisasikan, tetap menyimpannya pada imajinasi / mimpi. Memang tidak semua
hal dapat di wujudkan, namun ini merupakan awal yang sangat baik. Oleh karena
itu prioritaskan apa yang paling penting terlebih dahulu.
Bagaimana
pengguna lain dalam memandang anak-anak atau remaja pada perpustakaan umum ?
Bagaimana
pengguna perpustakaan dewasa saat melihat anak-anak dan remaja di perpustakaan
dalam waktu yang bersamaan? Apakah pengguna sekitar lainnya menganggap anak-anak
dan remaja sebagai pengguna penting lainnya atau hanya sebagai beban yang harus
ditanggung? Sayangnya, pada perpustakaan umum saat ini menyediakan banyak ruang
toilet dibandingkan ruangan khusus bagi anak-anak atau remaja yang merupakan 25
persen lebih dari pelanggan perpustakaan pada saat ini.
MENGKOMUNIKASIKAN
IDE
Dapatkah
kita mengkomunikasikan visi kita kepada pihak yang berkaitan, seperti pimpinan?
Dapatkah kita menjadi penghubung antara arsitek dan pemimpin perpustakaan atau
para ahli / konsultan perpustakaan serta ahli perancang ruang perpustakaan
untuk anak-anak ?
Ketika
seorang arsitek telah dipilih, dan biasanya pemilihan seorang arsitek tidak
ditentukan oleh pustakawan. Komunikasikan dan sampaikan secara jelas mengenai
rancangan ruangan dan layanan yang terbaik dan cocok untuk anak-anak dan
remaja.
Keikutsertaan
pustakawan dalam menyampaikan “bagaimana sesuatu harus dilakukan?” Dan
keturutsertaan dalam pemilihan warna, peabotan, dan sarana lainnya yang
merupakan hal yang tidak kalah penting untuk mendapatkan penjelasan mengenai
bagaimana hal-hal ini berfungsi dan siapa yang bertanggung jawab atas setiap
keputusan.
Beberapa pertimbangan lain dalam
membangun perpustakaan umum yang memiliki orientasi pada anak-anak dan remaja
yaitu : anggaran dalam proyek ini, banyaknya inovasi dan ide-ide kreatif yang
dapat mengurangi anggaran yang terbatas. Keputusan dalam menentukan apakah
membangun perpustakaan baru dari awal ataukah pembaharuan pada perpustakaan
yang sudah ada. Jika memutuskan untuk memulainya baru, ini merupakan kesempatan
kita sebagai pustakawan untuk berpartisipasi dalam desain dann realisasi
perencanaan ruangan yang baik.
Berikut beberapa
syarat mengenai gedung perpustakaan yang disarankan oleh Faulkner-Brown dalam
Boon yaitu harus :
·
Flexible,
termasuk
tata letak dan layanan yang dapat disesuaikan
·
Compact,
penggunaan
ruang yang dapat memudahkan staf dan pengguna dalam bergerak
·
Accessible,
mudah
untuk diakses
·
Extendable,
untuk
perkembangan perpustakaan dimasa mendatang
·
Organized, memiliki susunan
koleksi yang tertib dan rapih
·
Comfortable,
nyaman
berarti perpustakaan diharuskan untuk ramah, menjadikan penggunanya merasa seperti berada dirumah sendiri.
·
Constant
in environtment, ramah lingkungan untuk keawetan material
dan kenyamanan pengguna
·
Secure,
aman
dari kerugian dan kerusakan
·
Economic,
untuk
pemaksimalan penggunaan dana.
Pustakawan diharapkan dapat
memberikan arsitek program pembangunan, gagasan, ide, atau tujuan secara
singkat yang ingin dicapai serta memberikan gambaran atau bayangan kepada
arsitek mengenai bagaimana sebuah ruangan akan digunakan.
PENGUMPULAN INFORMASI
Setelah kita memiliki pedoman yang
telah ditetapkan, selanjutnya yaitu mendiskudikan visi yang kita punya kepada
orang-orang yang relevan, dengan menyampaikan mengenai strategi yang akan
digunakan dalam mewujudkan visi yang kita punya. Pastikan visi yang kita punya
sesuai dan cocok dengan visi perpustakaan secara luas.
Dalam
menghimpun informasi, dan memunculkan ide-ide baru kita harus mengetahui apa
yang sebenarnya pengguna kita (anak-anak dan remaja) inginkan dan butuhkan. Kita
dapat bertanya kepada pengguna potensial kita yaitu anak-anak dan remaja.
Informasi yang dihimpun dari mereka akan memunculkan ide-ide yang mungkin
sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh pustakawan. Anak-anak atau remaja
memiliki sifat yang sangat terbuka, mereka akan menggungkapkan dan berbicara
secara terbuka dan terus terang kepada kita apabila kita bertanya kepada mereka
mengenai kebutuhannya, keinginannya, serta harapannya pada perpustakaan. Kegiatan
ini terkadang terlupakan oleh pustakawan ataupun pihak lainnya yang berwenang
dalam merancang sebuah perpustakaan, sehingga anak-anak atau remaja jarang
mendapatkan kesempatan untuk ikut berpartisispasi dalam perencanaan dan
pengembangan layanan yang sesungguhnya sangat berpengaruh bagi mereka.
Perpustakaan yang dibangun tanpa memikirkan keinginan pengguna potensialnya,
akhirnya perpustakaan tersebut kurang dapat memberikan kepuasan bagi
penggunanya. Informasi ini dapat dihimpun melalui berbagai cara, salah satunya
dengan menggunakan kuisioner yang dapat kita sebarkan ke sekolah-sekolah atau
tempat-tempat lain dimana anak-anak atau remaja sering berkumpul.
Melakukan
kunjungan ke perpustakaan lain juga dapat memberikan ide atau masukan untuk
perpustakaan yang akan kita kelola. Diskusi atau sharing informasi mengenai program-program yang telah berhasil
diterapkan dan yang belum. Sesuaikan informasi yang telah dihimpun dan yang
memungkinkan untuk diimplementasikan pada perpustakaan yang akan kita kelola.
Pertimbangan
mengenai dampak ICT pada perpustakaan. Hal ini sangat berpengaruh dalam desain
ruangan dan penggunaan ruang pada perpustakaan dimasa mendatang. Dimana
sebelumnya perpustakaan merancang ruangan yang fleksibel untuk pemanfaatan kabel
atau peranti keras lainnnya, namun pada perkembangan ICT pada saat sekarang dan
mendatang yang semakin menggunakan perangkat nirkabel ataupun dengan teknologi wireless yang akhirnya penggunaan kabel dan perangkat keras lainnya
akan berkurang pada masa mendatang.
TERAPKAN SEMUA INFORMASI YANG
DIDAPAT
Arsitek
akan memerlukan rancangan program pembagunan dari pihak perpustakaan. Program
ini tentunya mencakup semua masukan yang didapat dari kusioner pengguna dan
ide-ide yang didapat dari studibanding yang telah dilakukan, serta penyeseuaian
dengan dampak ICT pada saat ini dan mendatang.
Ada
banyak pertimbangan dalam merencanakan sebuah bangunan perpustakaan. Menurut
Cohen dan Cohen dalam Boon, persegi / segi empat merupakan bentuk terbaik untuk
ruang bekerja dan berdiskusi. Ruangan resegi akan lebih mudah untuk menerapkan layout peralatan atau perabot. Namun,
pertimbangan ini tidak harus selalu diakomodasi, semuanya kembali pada keterbatasan
dan kemungkinan dalam rancangan sebuah desain. “Remaja akan mengetahui bahwa
kita menginginkan mereka berada pada ruangan yang telah kita rancang dengan
melihat melihat ruangan tersebut “ (Boon, 2003). Boon juga menyatakan beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam sebuah desain perpustakaan untuk anak-anak
dan remaja :
·
How
to make this an inviting space. Membuat ruangan
mengundang minat anak-anak/remaja dan bagaimana mereka menafsirkannya.
·
Use
of space, open and closed. Pertimbangan mengenai ruang
publik (pengguna) dan koleksi, ruang layanan.
·
Signage
or “way finding”. Penggunaan penunjuk jalan yang berbeda
dari biasanya (umum) seperti penggunaan tanda-tanda, warna, simbol (penggunaan
simbol internasional), tata letak lantai dan pointer pada lantai. Buat secara
simpel / sederhana dan standar.
·
Color.
Aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Studi mengenai efek psikologi
dari warna. Cat Dinding dapat dirubah dengan mudah, namun untuk karpet dan
perabot lainnya akan berada bersama kita untuk beberapa waktu yangcukup lama.
Warna gelap juga dapat menaklukan perilaku bersemangat, sedangkan warna-warna
cerah akan lebih merangsang untuk bersemangat.
·
Furnishings
and fittings. Perabotan dan perlengkapan harus aman
dan tahan lama, dapat memberikan kenyamanan dan terlihat menarik / bagus
·
Shelving.
Penaturan dan penataan rak. Banyak ruang untuk menempatkan rak namun, harus di
pertimbangkan dalam segi pencahayaan juga.
·
The
Collection. Menentukan proporsi dari koleksi, apakah cetak
atau non cetak, dan bagaimana mengenai pengaruh teknologi dalam merubah
kebutuhan suatu informasi. Sesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh anak atau
remaja mengenai jenis koleksi dan perpustakaan mulai mengorganisirnya dan
mencocokan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dapat juga untuk bekerjasama
dengan staff pendidik dalam menentukan koleksi yang sesuai dengan anak atau
remaja.
·
Technology.
Pertimbangan yang juga sangat penting, karena pada era saat ini para kaum muda
baik remaja atau anak-anak sudah sangat dekat dengan perkembangan teknologi
yang ada.
·
Noise.
Faktor kebisingan. Kebisingan dalam hal ini yaitu diskusi. Dimana kebisingan
dimulai dan diakhiri dengan sebuah pengetahuan. Perpustakaan diharapkan dapat
menyediakan tempat untuk berdiskusi bagi para penggunanya.
·
Lighting.
Pencahayaan dapat mengontrol bagaimana perpustakaan saat dilihat dan dirasa,
berkaitan dengan persepsi pengguna. Cahaya yang baik sangat diperlukan untuk
kenyamanan proses belajar. Namun, gunakan juga pencahayaan yang khusus untuk
kelestarian bahan pustaka.
·
Accessibility.
Pelajar mungkin akan merasa enggan atau malas menggunakan tempat-tempat yang
berada di pojok atau belakang atau tempat dekat tangga. Oleh karena itu ruang
pengguna harus user-friendly dan
memiliki pengawasan visual seperti CCTV.
·
Flexibility.
Ciptakan ruang yang memungkinkann untuk melakukan perubahan atau pengembangan.
Pustakawan diharapkan dapat menjadi
seorang petualang dan pembelajar dari sebuah kasus atau pengalaman dengan
menggabungkan keahlian dan pengetahuan dalam menciptakan perpustakaan umum yang
menarik pada era saat ini.
MEMBUAT CATATAN
Merupakan ide yang sangat baik
untuk menjaga dan mengontrol sebuah perpustakaan. Mencatat setiap permasalahan
yang dihadapi dalam proses perencanaan dan pembangunan. Dengan catatan ini akan
sangat berguna dalam menghadapi permasalahan yang sama dimasa yang akan datang
dan akan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini akan
lebih mudah dan murah untuk mervisi rencana bangunan dan memperbaiki kelalaian
selama proses pembangunan tersebut.
PENGAWASAN SECARA BERLANJUT
Pertemuan
diskusi antara pustakawan, pimpinan, konsultan peprustakaan dan arsitek
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendapatkan persamaan persepsi dan
tujuan yang sama. Seorang arsitek mungkin memberikan beberapa alternatif saran
yang memungkinkan untuk dipertimbangkan.
Selama proses
perencanaan, pembangunan, dan perabotan, pustakawan harus berada dalam
komunikasi yang berlanjut dengan pihak-pihak yang terlibat, termasuk arsitek,
tim perencanaan, developer atau
kontraktor, pemasok furniture, dan juga pimpinan perpustakaan. Pustakawan
melakukan pengawasan dan pemeriksaan setiap titik kemajuan. Memeriksa untuk
memastikan bahwa setiap rencana yang telah dibangun berjalan dan terlaksana
sesuai dengan harapan perpustakaan. Selain pustakawan, arsitek juga melakukan
pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor, mengawasi setiap kualitas materi yang
digunakan dalam pembangunan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecacatan pada
fisik bangunan perpustakaan.
Setelah semuanya
berjalan dan proses pembangunan selesai, perpustakaan dapat melakukan proses
perayaan pembukaan yang menarik. Sebuah acara pembukaan yang dapat memberikan
profil tinggi bagi perpustakaan baru yang diharapkan akan mendorong penggunaan
yang lebih bbesar. Dalam perayaan ini, semua orang yang terlibat dalma proyek
harus diundang untuk ikut berpartisipasi.
Kesempatan untuk
berkonsultasi juga berlaku dalam perencanaan acara perayaan perpustakaan.
Pustakawan menampung berbagai saran yang dikumpulkan dari beberapa peserta
seperti remaja. Acara perayaan yang bagaimana yang mereka ingin lihat.
Perpustakaan juga dapat bekerjasama dengan penulis dan penerbit untuk ikut
mengisi sesi acara yang akan diadakan pada saat perayaan, tentunya yang
disesuakan dengan minat dari pengguna seperti anak-anak dan remaja.
EVALUASI
Merupakan tahap
yang sangat penting dan berguna untuk menjaga ketergunaan dan pemanfaatan
perpustakaan bagi penggunanya. Kegiatan evaluasi ini mencakup evaluasi terhadap
layanan atau fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan, apakah sudah
memuaskan atau memang ada kesalahan yang mengakibatkan ketidakgunaan akan layanan
/ ruang yang disediakan. Langkah yang harus diambil oleh pustakawan yaitu,
mengadakan survey kembali kepada pengguna potensial mereka, dan menanyakan
apakah fasilitas dan sarana yang disediakan sudah sesuai dengan apa yang mereka
harapkan. Apabila pengguna potensial kita sudah merasa terpuaskan atas layanan
dan fasilitas yang disediakan oleh kita, selanjutnya kita melakukan survey pada
pengguna potensial lainnya dan melihat apakah mereka memiliki ide untuk
perancangan desain baru yang mereka inginkan. Semua data dari saran dan masukan
dari pengguna dihimpun dan disimpan kedalam arsip perpustakaan, yang
kemungkinan akan berguna dan perlu di implementasikan pada masa yang akan
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
-
Boon, Lesley A. Designing Library Space for Children and Adolescents pada Planning
the Modern Public Library Building (Libraries Unlimited Library Management
Collection)2003.
0 komentar:
Posting Komentar