Pages

Rekomendasi

Sabtu, 24 September 2011

INFORMASI DAN GLOBALISASI EKONOMI

Banyak proses globalisasi dilihat pengamat berciri ekonomi. Hal ini bisa dilihat (seperti yang dikemukakan Giddens) bahwa sebagian dari proses ekonomi dunia terdiri dari 200 perusahaan transnasional yang memproduksi antara sepertiga sampai setengah dari produksi dunia. Bidang otomotif, bahan kimia, bahan konstruksi dan semi konduktor adalah yang tergolong industri yang paling mengglobal. Sebagai contoh, 90 persen dari produksi semikonduktor dihasilkan oleh setidaknya sepuluh perusahaan transnasional. Transaksi financial skala global berlangsung 24 jam sehari karena dimungkinkan oleh kemampuan teknologi dalam memindahkan informasi. Bahkan dari sektor finansial inilah bisa dikatakan sebagai praktek ekonomi yang paling mengglobal. Oleh karena itu dikatakan banyak sumber, sebagian proses globalisasi dibentuk oleh aktivitas ekonomi skala-planet yang melahirkan sebuah ekonomi dunia yang saling terhubung, meski tidak secara seimbang.

Tabel 1

Bidang Usaha Korporasi Global

Korporasi bidang industri

Korporasi bidang teknologi informasi

Korporasi bidang jasa

Mobil

Minyak dan petrokimia

Kimia dan obat-obatan

Konstruksi dan bahan konstruksi

Hutan dan produk kertas

Perdagangan/konglomerat

Komputer dan elektronika

Piranti lunak dan internet

Telekomunikasi

Bank komersial

Pelayanan transpotasi dan pos

Pelayanan hukum

Pelayanan bidang makanan

Periklanan

Media dan hiburan

Konsultan dan akuntan

Perdagangan eceran

Tabel 2

MNCs yang Berasal dari Negara Sedang Berkembang

Amerika Latin

Asia Barat dan Selatan

Asia Timur

Asia Tenggara

Afrika

Meksiko

Gruma S.A.de CV

CEMEX, S.A

Vitro, S.A

Cili

Enersis, S.A

Gemer, S.A

Empresas CMPC, S.A

Compania de Potroleso de Cile

Brasil

Souza Cruz, S.A

Petroleo Brasileiro, S.A

Companhia Vale do Rio Doce

Companhia Cerverjana Brahma

Argentina

YPF, S.A

Perez Companc, S.A

Arab Saudi

Saudi Basic Industries Corp.

India

Reliance Industries Ltd.

Korea Selatan

Hyundai Engineering & Construction Co.

Dong-Ah Construction Int., Co

Daewoo Co

LG Electr. Co

Samsung Elect.

Sunkyong Group

Cina

Cina Ctate Constr. Eng. Corp.

Cina Harbor Eng. Corp.

China National Chemical Import & Expor

Corp.

China National Metal & Minerals Import & Export

China Nat.Foreign Trade Transp. Corp.

New World Dev.Co.Ltd.

Jerdin-Matheson Holdings Ltd.

Hutchinson Whampoa Ltd.

Guangdong In.

Malaysia

Sime Derby

Berhad

Petronas

Singapura

Keppel Corp.Ltd.

Frase & Neve Ltd

Want-Want Holdings

Singapore Airlines Ltd

Filipina

San Miguel Corp.

Afrika Selatan

Barlow Ltd.

South African Breweries, PLC

Sappi

Sumber: diambil dari Wacana, Edisi 19 tahun VI 2005 (Jurnal Ilmu Sosial Transformasi), hal 21, yang telah diubah-disesuaikan dari sumber asli: Medard Gabel dan Henry Bruner, 2003, Global Inc: An Atlas of the Multinational Corporation, hal 6-7.

Tabel 3

Perusahan Merek Global yang berasal dari Amerika Serikat

Perusahaan

Bidang Usaha

Perusahaan

Bidang Usaha

Coca-Cola

Microsoft

IBM

General Electric

Intel

Disney

McDonald

Marlboro

Hewlett-Packard

Citibank

Ford

American Express

Gillette

Cisco

Budweiser

Pepsi

Oracle

Morgan Stanley

Merril Lynch

Pfizer

Deli

Merck

JP. Morgan

Nike

Kodak

GAP

Kellogg’s

Heinz

Goldman Sachs

Harley Devidson

MTV

Minuman ringan

Piranti lunak

Komputer

Peralatan listrik

Piranti lunak

Hiburan

Restoran cepat saji

Rokok

Computer

Bank

Mobil

Kartu kredit

Pisau cukur

Komputer

Minuman

Minuman ringan

Komputer

Lembaga keuangan

Lembaga keuangan

Obat-obatan

Komputer

Obat-obatan

Lembaga keuangan

Sepatu olah raga

Fotografi

Pakaian jadi

Makanan

Makanan

Lembaga keuangan

Motor

Hiburan

Xerox

KFC

Apple

Pizza Hut

Accenture

Kleenex

Wringley’s

Colgate

Avon

Sun Microsystem

Kraft

AOL

Yahoo

Time

Tiffany

Duracell

Amazon.com

Caterpillar

Levi’s

Hertz

Motorola

Boeing

Johnson & Johnson

Mobil

Starbucks

Burger King

Polo Ralph Lauren

FedEx

Barbie

Wall Street Journal

Jack Daniel

Mesin foto kopi

Restoran cpt saji

Computer

Restoran

Pakaian jadi

Alat kebersihan

Permen

Pasta gigi

Kosmetik

Computer

Makanan

Komunikasi

Komunikasi

Majalah

Pakaian jadi

Batu baterei

Toko buku

Peralatan berat

Pakaian jadi

Persewaan mobil

Telpon genggam

Pesawat terbang

Perawatan bayi

Minyak

Restoran

Restoran

Pakaian jadi

Jasa pengiriman

Boneka

Koran

Minuman keras

Sumber: diambil dari Wacana, Edisi 19 tahun VI 2005 (Jurnal Ilmu Sosial Transformasi), hal 23, yang telah diubah-disesuaikan dari sumber asli: Business Week, Edisi Asia, 4-11 Agustus 2003, hal 50-54.

Meningkatnya penyebaran MNCs di seluruh dunia baik dalam jenis maupun jumlahnya menimbulkan pengaruh yang sangat kuat pada minat dan perhatian masyarakat di belahan dunia manapun. Demikian kuatnya pengaruh keberadaan MNcs sehingga mampu mengubah tuntutan-tuntutan hidup seseorang. Tuntutan hidup seseorang bisa berubah mulai dari tuntutan berpakaian, mempunyai kendaraan sampai jenis alat komunikasi. Apa yang terjadi pada perubahan tuntutan sebenarnya bukan semata realita sederhana, namun di balik itu tersembunyi suatu gagasan dan persoalan ekonomi-politik konsumsi dalam globalisasi.

Dalam kaitan dengan persoalan ekonomi politik globalisasi itu, peranan teknologilah yang merupakan benang merahnya, khususnya teknologi informasi dan media. Keduanya menjadi alat jitu pembentuk cita rasa, gengsi dan status sosial dengan cara merekayasa kebutuhan, mengungkit permintaan dan mempengaruhi kinerja pasar. Dengan teknologi media berkecepatan mengagumkan, suatu trend mampu tercipta di penjuru dunia. Oleh karena itu sebenarnya bisa dikatakan bahwa teknologi dan media adalah mesin utama globalisasi yang menjalankan suatu gagasan yang disebut neoliberal.

Globalisasi Neoliberalisme

Inti Neoliberalisme sebenarnya adalah dilepaskannya hak istimewa atas modal dari berbagai tata aturan territorial maupun nasional, yang kemudian melahirkan kekuatan bisnis internasional yang berskala global. Dalam Neoliberalisme terkandung dua hal penting yaitu pertama, manusia hanya dilihat sebagai homo economicus, artinya transaksi dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia mendasari semua tindakan dan relasi antar manusia. Kedua, pertumbuhan ekonomi akan optimal jika lalu lintas modal yang dimiliki oleh pribadi dilepaskan kaitannya dengan proses survival sosial dan ditujukan untuk kepentingan akumulasi laba.

Maka, ketika kita berbicara mengenai globalisasi ekonomi, sesungguhnya kita tengah membicarakan tentang tata dunia baru yang bertumpu pada kekuasaan modal dan teknologi, yang di dalamnya ada tiga hal penting yaitu (1) tatanan kekuasaan global yang bertumpu pada praktik bisnis raksasa lintas negara, (2) peran perusahaan-perusahaan transnasional, dan (3) konsekuensinya berupa proses kultural ideologis yang menyertainya, yaitu budaya konsumerisme melalui bisnis periklanan (logo, merek dan label) dengan prinsip kenikmatan, gengsi, status dan kemewahan.

Globalisasi Korporasi: Penjajahan Ruang Hidup dan Pikiran?

Korporasi dicitrakan sebagai wahana pembangunan ekonomi dan alih teknologi serta membuat dunia semakin dekat. Tetapi dalam kenyataannya, 200 MNCs teratas di dunia juga menciptakan “apartheid ekonomi global”, yaituketimpangan kesejahteraan dan akses pad sumber daya yang luar biasa besar. Misalnya 31 bank dalam 200 korporasi teratas mempunyai asset gabungan sebesar 10,4 triliun dollar AS dan penjualan lebih dari 8 miliar dollar AS pada 1998. Sementara hampir 4,8 miliar penduduk dunia di negara dengan produk nasional bruto perkapita kurang dari 1.000 dollar AS pertahun, hanya segelintir orang yang punya akses dari kredit transnasional.

Apartheid ekonomi global pada dasarnya adalah penjajahan ruang hidup. Ruang hidup sebenarnya bukan kewilayahan fisik, melainkan seperangkat kebutuhan dasar hidup mencakup pangan, energi, air bersih, pendidikan, pelayanan kesehatan dan informasi. Ruang hidup juga mencakup kekebabasan menganut kepercayaan, gaya hidup dan pikiran tertentu.

Penjajahan ruang hidup dilakukan dengan memberi label “industri” pada banyak hal yang menyangkut khidupan, misalnya pelayanan kesehatan berubah menjadi industri kesehatan, penyediaan pangan berubah menjadi industri pertanian atau agrobisnis, pendidikan berubah menjadi industri pendidikan dsb.

Ideologi korporasi adalah laba melalui domonasi pasar dan sumber daya. Melalui manipulasi informasi, mereka mencitrakan diri dengan kepentingan masyarakat. Tanpa kita sadari, korporasi mengambil alih cara berpikir kita sebagai manusia, melalui pencitraan iklan dan berita media yang tidak berimbang.

Ada paradigma tertentu yang dibentuk dalam benak kita dan inilah yang dinamakn cikal bakal memetic engineering. Paradigma tersebut merupakan menyeragaman cara berpikir guna memudahkan perusahaan menghasilkan produk yang seragam untuk pasar yang seragam.

Kapitalisme Terorganisir

Realita tentang globalisasi di atas telah disorot oleh teoritikus pascaindustri, Lash dan Urry yang telah menggabungkan pandangan tentang perubahan ekonomi, organisasi dan teknologi untuk melihat restrukturisai dan regenerasi kapitalisme global. Pemikiran Lash dan Urry terpusat pada diskusi mengenai kapitalisme dunia di mana tak satupun perubahan ekonomi, teknologi maupun komposisi kelas dapat dibatasi pada suatu negara bangsa. Semua perubahan itu merupakan bagian dari proses globalisasi. Menurut Lash dan Urry, sejak pertengahan 1870-an dunia Barat mulai mengembangkan sejumlah ekonomi industrial sebagai bagian dari apa yang disebut”kapitalisme terorganisir” dengan ciri-ciri:

  • Konsentrasi dan sentralisasi modal industri, perbankan dan komersial dalam konteks pasar yang semakin teregulasi.
  • Pemisahan antara kepemilikan dan menajemen (control) dalam bisnis, termasuk berkembangnya hirarki manajerial birokratis yang kompleks yang melibatkan lahirnya sector-sektor baru intelegensia managerial, ilmiah dan teknologis – hal yang dipandang sebagai bagian dari suatu signifikan ideologis yang diberikan pada rasionalitas teknis dan pemujaan sains.
  • Pertumbuhn jumlah tenaga kerja di pabrik-pabrik besar dan kekutan kolektif buruh.
  • Berkembangnya industri manufaktur/ekstraktif sebagai sector dominant, bersamaan dengan tumbuhnya kota-kota industri besar.

Pustaka Acuan

Chris Barker, 2005. Cultural Studies, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Bentang.

_________, Wacana, Jurnal Ilmu Sosial Transformatif Edisi 19, Tahun 2005. Yogyakarta: Insist Press.




0 komentar: